Kadir selalu tertarik dengan diskusi tentang pengembangan sebuah bisnis, meski badan belum sinkron karena baru sampai rumah dari perjalanan luar kota. Pagi itu Kadir sudah diajak ngopi (ehh chatting) bahas bisnis, matanya langsung melek mesti kantuk masih mendera karena memang Kadir sangat antusias terkait bisnis, terlebih yang kontak ini adalah Joko temannya semasa kuliah. Pembahasanannya pun dari semua aspek bisnis antara lain accounting, operasional, hingga rencana ekspansi :
Kadir : ” Sampai mana (bisnismu) sekarang brow ? “
Joko : ” Wah brow, aku sekarang sudah ekspansi ke xxx dan sudah melakukan xyz dan akan going to build abc. “
(Penjelasannya cukup panjang, kurang lebih sekitar 10 menit. Luar biasa memang Joko. Lama tak jumpa dan berkabar, kali ini rupanya dia sedang di fase terbaiknya. Energinya terasa sampai di tempat ini, guman Kadir)
Joko : ” Jadi gini brow, aku kontak kau ini mau minta bantu hubungkan dengan Dono sohib karibmu. Kebetulan kan aku sedang ada rencana ekspansi di Kota Semarang. Maksudnya, barangkali Dono bisa join atau bantu pendanaannya gitu. ”
Kadir yang tahu karakter Dono karena pernah terlibat menjadi timnya dalam sebuah pekerjaan besar langsung berujar. ” Aman Jok, tolong kirimkan proposal (jika sudah ada) atau minimal data keuanganmu (laporan keuangan) ”
Joko : ” Lha itu semua sudah tak ceritain tadi brow. “
Kadir : *&^$(($#)!!# …..
Banyak pemilik bisnis yang belum memahami pentingnya pencatatan bahkan merasa tidak perlu toh bisnisnya aman-aman saja.
Kinerja bisnis (business performance) tentu sangat terukur dan bisa diukur. Kinerja bisnis tidak bisa hanya disampaikan dalam sebuah cerita saja. Pencatatan bisnis yang baik akan menghindarkan tidak saja sebuah kinerja di anggap hanya omom-omon namun juga sebagai tanda kredibilitas sang pengelola bisnis itu sendiri. Dan pencatatan bisnis terbaik adalah dalam bentuk sebuah Laporan Keuangan.
” Accounting is The Language of Business ” (Warrent Buffet)
Seperti yang disampaikan Warrent Buffet seorang pakar investasi dunia bahwa accounting (laporan keuangan) adalah bahasa dari sebuah bisnis. Yang dengannya data-data dalam laporan keuangan dapat menggambarkan keseluruhan kondisi bisnis pada semua aspek. Laporan keuangan tidak hanya penting bagi pemilik bisnis tapi tentu juga penting bagi investor bisnis untuk melihat banyak hal. Laporan Keuangan juga merupakan syarat utama sebuah bisnis masuk di fase berkembang. Dan rasanya tidak mungkin perusahan-perusahaan yang dikelola profesional dan melantai di bursa kemudian tidak mempunyai sebuah Laporan Keuangan (Accounting).
Sebagaimana sebuah data rekam medis yang baru saja keluar dari Laboratorium Medis, maka seorang dokter juga dapat membaca kondisi kesehatan secara lengkap dan detail hanya dari angka-angka yang di interprestasikan dari rekam medis tadi. Begitu juga kondisi bisnis ditangan seorang analis bisnis atau analis keuangan selembar laporan keuangan mampu bercerita tentang banyak hal terkait aktivitas didalamnya.
Data laba rugi dalam sebuah laporan keuangan dapat memberikan gambaran tentang jalannya bisnis terutama dari segi penjualan dan profit. Data Neraca dapat memberikan informasi terkait kesehatan bisnis dan data Arus Kas dapat memberikan gambaran lancar tidaknya aliran dana (penggunaannya dalam operasional).
Rupanya itu yang menjadi alasan mengapa Kadir bersikeras meminta pencatatan bisnis (Laporan Keuangan) kepada Joko.
Bagaimana dengan anda? apakah sudah memiliki data laporan keuangan atau setidaknya mulai sekarang segera berbenah dan menjadikan pencatatan bisnis sebagai prioritas utama.
Penulis : Slamet Sucahyo
Editor : Moh. Rizqo