Kadir (bukan nama sebenarnya) adalah pemimpin bisnis ini memiliki keinginan bertumbuh yang luar biasa kuat, dia adalah pekerja keras. Semua mengenalnya demikian.
” Lihat hasil kerjaku, jika tidak bekerja keras, mana bisa aku sampai di posisi ini ” Ujarnya. Pokoknya tiap kedipan mata harus meluas, ekspansi. Ini yang harus kita lakukan sebagai tanggung jawab sebagai seorang pebisnis. Lanjutnya berbicara didepan timnya.
Dan memang Kadir adalah sosok pemimpin yang inspiratif, lebih tepat dikenal sebagai fighter. Tidak sedikit timnya yang sudah dia kalahkan dalam berdebat. Alih-alih melakukan elaborasi dengan sejawat, Kadir lebih suka berdiskusi (debat) dengan anak buahnya. Di sini dia merasa lebih nyaman. Dan kadangkala ketika timnya benar, maka pasal 1 pun harus berjalan bahwa jika Pak Bos salah maka Pak Bos mesti selalu benar.
” Jadi gini pak, bukan turn over karyawan ku yang tinggi tapi mereka saja yang tidak mampu bersaing dan beradaptasi dengan kecepatanku dalam berbisnis “ Dalihnya ketika obrolan ini tiba-tiba menyeruak di kalangan sejawatnya, disebuah Warung Kopi selepas Buka Puasa Bersama.
Kadir benar-benar suka bekerja keras, setiap karyawannya resign dengan penuh semangat dia terus melakukan rekrutmen. Dia tidak patah semangat meski harus upload lagi flyer ” Open Lowongan Pekerjaan ” di semua platform media sosial. Lagi-lagi Kadir merasa bahagia ternyata aplikan kali ini benar-benar diluar ekspektasi. Hanya untuk sebuah posisi admin penjualan sudah ada lebih dari 50 aplikan dalam waktu sepekan.
Kali ini pasti dapat yang tepat, dia perintahkan HRD untuk benar-benar melakukan penyaringan aplikan. Pesannya jelas, cari yang mempunyai semangat juang tinggi, tahan bekerja dalam tekanan, pintar dan cekatan dan syarat paling wajib adalah harus mampu mengimbangi kecepatan nya dalam bekerja. Ya harus mampu mengimbangi. Kadir benar-benar seorang pemimpin bisnis dan pekerja keras.
Bisnis yang dijalankan bukan seusia jagung dan kemudian jatuh. Bukan juga seperti bisnisnya para startup yang menurutnya hanya polesan dimana gak lama juga tumbang. Usia bisnis Kadir gak main-main, di usia bisnis yang sudah tujuh tahun Kadir masih tampil agresif. Raut mukanya selalu haus atas keberhasilan. Dan dia sangat tahu semua sudut dalam ruangan kerja di perusahaannya.
Kadir gak suka tim yang lemot, tidak sedikit timnya yang sungkan karena hal ini. Tangan cekatannya banyak menyelesaikan semua tim. Adalah Joko (bukan nama sebenarnya) yang kali ini merasakan sentuhan profesional Kadir. Joko memang membuat kesalahan, dan ini yang membuat Kadir harus turun tangan dan benar saja dalam waktu yang cepat pekerjaan Joko terselesaikan. Aming yang adalah supervisor Joko di unit itu akhirnya manggut-manggut ketika Kadir bilang ” Harusnya kamu berterima kasih kepadaku Ming, tanggungjawabmu sebagai supervisor barusan tak selesaikan, lain kali jangan begitu ya ! ”
Kadir memang pekerja keras, sangat keras. Dia bisa melakukan overlapping organisasi yang dibikinya sendiri karena terinspirasi sejawat saat Bukber tahun lalu. Dia saat itu terkesan karena bisnis sejawatnya melesat katanya karena membangun sistem manajerial. Ceritanya panjang kali lebar kali setengah lingkaran, tapi yang ditangkap Kadir adalah membuat sebuah sistem manajemen itu harus ada struktur organisasi dan tugas di posisi masing-masing harus jelas. Dan benar saja, sepulang Bukber jadilah sebuah bagan organisasi, dimana pimpinan tertinggi tentu adalah dirinya dan jabatannya tidak main-main Kadir sebagai CEO. Kadir memang smart disaat kawan sejawatnya butuh berhari-hari bahkan konsul sana sini, dia hanya butuh setengah jam untuk menyelesaikan sebuah stuktur organisasi.
Kadir memang pekerja keras, sekeras tantangan bisnis yang dihadapinya, Di usia bisnisnya yang sudah 7 tahun, dia tetap semangat melakukan rekrutmen mencari karyawan baru yang bulan lalu resign. Semangatnya tidak luntur bahkan ada dimana satu unit di perusahaannya melakukan resign masal. Meski jumlah tim yang resign gak sebanyak nikahan masal dan rekrutmen kali ini sempat membuatnya repot tapi Kadir tetap teguh dan penuh semangat. Dia ingat kata-kata bijak dalam sebuah seminar yang diikutinya 3 tahun lalu bahwa ” Hire for attitude and train for skill “. Ya, yang penting attitude ya harus baik. Sebaik dirinya.
Kadir, memang pekerja keras. Dia selalu ringan tangan membantu pekerjaan timnya yang gak sat-set. Terbilang sudah 5 orang supervisor yang manggut-manggut kayak Joko. Kepiawaianya memang luar biasa. Kadir jadi teringat sebuah seminar bisnis yang diikutinya 3,7 tahun yang lalu bahwa seorang owner bisnis harus menjadi contoh bagi timnya dan untuk mewujudkan sebuah tim impian (the dream team) memang harus diupayakan.
” Pak Kadir memang jagoan ” Ujar salah satu supervisornya. Dia ringan tangan dan suka membantu tim, meski kadang omelan didapatkan setelah semua masalah tim diselesaikannya. Benar-benar suri tauladan yang baik. his is the real role model. Dan hampir bisa dipastikan supervisor yang sevisi dan suka memuji ini adalah calon pemimpin masa depannya.
Dia yakin dengan caranya memimpin dan dia optimins dengan yang dilakukannya. Kadir adalah the real Chief Everything Offiicer.
Penulis : Slamet Sucahyo
Editor : Moh Rizqo