Jadi pemimpin sering dikaitkan dengan visi, strategi, dan karisma. Tapi satu hal yang sering terlupakan, keberanian mengambil keputusan gak populer. Keputusan yang bertentangan dengan arus, yang bikin kamu dikritik, diragukan, bahkan ditinggalkan.
Tapi justru keputusan seperti ini yang sering jadi titik balik kesuksesan jangka panjang. Ya benar, Tapi kadang, untuk bisa benar-benar melangkah ke depan, kita harus berani ambil keputusan yang gak populer yang bisa bikin orang geleng-geleng, bahkan bikin tim sendiri bertanya-tanya. Kadang pemimpin harus mengambil jalan sepi yang harus ditempuh.
Gak Populer Bukan Berarti Salah
Keputusan yang gak populer sering diasosiasikan dengan “berisiko tinggi”. Padahal, yang sering bikin keputusan itu ditolak bukan karena salah, tapi karena beda. Dan beda itu gak nyaman.
Kenapa banyak keputusan visioner ditolak? Karena manusia cenderung memilih yang familiar. Risiko membuat orang gelisah. Jadi saat seseorang membuat keputusan yang terasa “gak lazim”, respons awalnya biasanya negatif.
Tapi dalam bisnis, justru keputusan yang beda itulah yang bisa menciptakan keunggulan.
Contohnya? Ketika semua pesaing banting harga, tapi kamu malah naikin harga produk karena percaya pada kualitas dan positioning brand. Di awal, pasti banyak yang skeptis. Tapi kalau dieksekusi dengan konsisten dan tepat, strategi ini bisa justru memperkuat loyalitas pasar yang tepat.
Keputusan Berani yang Dibayar Lunak di Awal, Tapi Manis di Akhir
Steve Jobs pernah dipecat dari Apple karena cara pimpinannya dianggap terlalu keras dan keputusannya dianggap nyeleneh. Tapi justru saat ia kembali dan bikin serangkaian keputusan kontroversial memotong banyak lini produk, fokus ke desain, investasi besar di iPod dan iPhone Apple berubah jadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.
Di Indonesia, Gojek di awal juga dikritik karena model bisnisnya dianggap “gak masuk akal”. Ojek kok lewat aplikasi? Tapi sekarang, model itu jadi acuan.
Gimana Tahu Kalau Keputusan “Gak Populer” Itu Layak Diambil?
Gak semua keputusan beda itu brilian. Jadi, gimana cara menilai apakah sebuah keputusan gak populer layak dijalani? Berikut beberapa pertanyaan yang bisa bantu jadi penentu:
- Apakah keputusan ini berbasis data, bukan ego?
- Apakah ini untuk kebaikan jangka panjang, bukan cuma reaksi jangka pendek?
- Apakah ini sudah dikomunikasikan secara jelas ke tim, termasuk risiko dan potensi hasilnya?
- Apakah kamu siap menanggung dampak negatifnya termasuk jadi “orang jahat” untuk sementara?
Kalau jawabannya “ya”, mungkin memang waktunya ambil jalan yang gak semua orang berani lewati.
Jalani dengan percaya diri, meski gak pupuler. Tapi , perhatikan hal ini.
- Komunikasi itu kunci jelaskan logika di balik keputusanmu. Jangan biarkan tim mengira kamu asal main potong atau ubah arah tanpa alasan.
- Siapkan diri untuk kritik dan jangan defensif. Dengarkan. Tapi tetap berdiri pada keputusanmu kalau kamu yakin.
- Evaluasi terus-menerus. keputusan gak populer tetap perlu diuji. Kalau ternyata salah arah, kamu harus cukup rendah hati untuk koreksi.
Jadi Pemimpin Gak Selalu Tentang Disukai
Pemimpin sejati bukan cuma yang bikin semua orang senang, tapi yang berani ambil keputusan sulit demi arah yang benar. Keputusan gak populer memang berat, tapi seringkali justru itu yang membedakan pemimpin biasa dan pemimpin luar biasa.
Penulis : Slamet Sucahyo
Editor : Moh. Rizqo