Mau ngebut tapi kapasitas mesin belum di upgrade, hati hati mesin panas.
Salah satu kunci sukses adalah mampu memanfaatkan momentum bisnis (market timing & market opporunity) dengan baik. Idealnya, kesempatan ini tidak terlewat begitu saja sehingga dengan semakin besarnya bisnis (kapasitas pengelolaan dan kapasitas usaha) mampu menangkap semua peluang dengan baik pula.
Yang sering terlupa adalah, kecepatan menangkap peluang tidak dibarengi dengan kemampuan dalam mengelolanya. Kecepatan ekspansi bisnis (membuka bisnis baru, mengembangkan area pasar, membuka outlet baru) tidak diiringi dengan kecakapan dalam mengelolanya.
Sehingga banyak pasar baru yang dikembangkan kemudian ditutup, banyak outlet baru yang dibuka kemudian ditutup dan banyak area baru yang dibuka kemudian banyak juga yang ditutup.
Premature scaling adalah kondisi ketika sebuah bisnis berkembang terlalu cepat sebelum memiliki fondasi yang cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan tersebut. Ini bisa terjadi dalam berbagai aspek, seperti perekrutan tim, ekspansi pasar, pengeluaran pemasaran, atau pengembangan produk yang berlebihan tanpa validasi pasar yang cukup.
Waspada jika beberapa tanda berikut ada di bisnis anda :
Rekrutmen Berlebihan.
Mungkin anda beralasan bahwa pengembangan bisnis harus diimbangi dengan jumlah karyawan yang juga memadai. Maka proses rekrutmen menjadi pilihan yang dipilih untuk menjaganya. Namun mempekerjakan terlalu banyak orang sebelum ada pendapatan yang stabil bisa jadi pemicu terjadinya masalah baru. Yang terjadi adalah struktur organisasi membengkak tanpa produktivitas yang sepadan.
Pengeluaran Marketing yang Tidak Seimbang.
Investasi besar dalam pemasaran tanpa memahami kebutuhan pasar. Investasi ini tidak hanya terbatas pada pembelian barang modal atau aset. Investasi juga bisa terjadi jika modal yang ada ditanam pada kebutuhan tertentu seperti marketing. Beberapa program pemasaran yang jarang diukur tingkat return (pengembalian/manfaatnya) pada aspek keuangan seperti pembelian iklan berbayar, pembuatan konten pemasaran, branding dan visual identitas lainnya, event pemasaran dan lainnya. Dan yang lebih parah adalah program-program tersebut dijalankan tanpa memilik dasar (underlying) data yang kuat.
Ekspansi Produk atau Layanan yang Terlalu Cepat.
Menambahkan fitur atau layanan tanpa validasi dari pelanggan. Umumnya terjadi karena pengelola bisnis over optimis dan memiliki sudut padang product oriented dibanding custumer oriented. Produk dan layanan ditawarkan tidak memiliki dasar yang kuat atas permintaan pasar. Sehingga yang sering terjadi adalah produk gagal di pasaran (produk/layanan tidak tervalidasi oleh kebutuhan pasar).
Perusahaan terlalu sibuk mengejar pertumbuhan sehingga kehilangan fokus dalam membangun model bisnis yang kokoh. Hal ini juga penyumbang yang besar terhadap gagalnya sebuah bisnis di tengah jalan.
Cash Burn Rate Tinggi.
Pengeluaran lebih besar dari pemasukan, menyebabkan risiko kehabisan modal. Sudah jelas beberapa kegiatan bisnis diatas yang tanpa didasari dengan data dan analisa yang memadai terlebih menempatkan aspek keuangan hanya sebagai bagian penunjang bisnis (supporting unit) menyebabkan kehilangan nafas ditengah jalan. Ya benar, kas habis. Ambisi ekspansi yang berlebihan dan rasa percaya diri yang terlalu tinggi (over optimis) dan mengabaikan dampak finansial menjadi pemicu terjadinya premature scaling. Kehabisan dana, bisnis gagal karena membakar terlalu banyak uang sebelum mencapai profitabilitas.
Premature scaling adalah salah satu penyebab utama kegagalan bisnis di tengah jalan. Oleh karena itu, fokus pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan jauh lebih penting daripada hanya berkembang cepat tanpa perhitungan.
Agar tidak menjadi Premature Scaling.
Penulis : Slamet Sucahyo
Editor : Moh Rizqo